Kondisi yang serba nggak pasti seperti sekarang ini memang perlu disikapi dengan tepat dan bijak. Bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga tentang keuangan. Terlebih pandemi ini ternyata turut berdampak pada kondisi ekonomi.
Di waktu inilah pentingnya menyiapkan dana darurat. Tujuannya agar lebih siap menghadapai kondisi ekonomi yang tengah nggak menentu selama pandemi seperti sekarang ini. Nah, biar dana darurat yang kamu siapkan lebih tepat di masa pandemi ini, beberapa hal berikut ini perlu kamu pahami terlebih dulu.
Sebelum memikirkan dana darurat, coba cek dulu bagaimana kondisi keuangan saat ini. Paling penting, catat dengan benar cashflow selama ini. Apakah lebih besar pengeluaran daripada pendapatan, atau justru sebaliknya. Baru setelah itu, kamu bisa tahu berapa dana yang memang perlu disisihkan, termasuk untuk dana darurat.
Mengatur jumlah dana darurat dari pendapatan yang perlu disisihkan perlu disesuaikan dari catatan cashflow yang sudah kamu buat. Nggak harus langsung banyak, malah cara ini justru bisa salah, jika memang nggak dipertimbangkan secara matang. Sebab, bisa berakibat membuat pengeluaran harian jadi keteteran. Paling nggak, kamu bisa menyiapkan 5% sampai 10% dari pendapatan bulanan untuk dana darurat.
Dana darurat umumnya bersifat jangka panjang, sehingga memang dana yang disisihkan jatuhnya memang nggak langsung besar, tetapi berkelanjutan. Adapun periodenya bisa kamu atur secara fleksibel, atau menyesuaikan dengan kebutuhan. Biar lebih semangat melakukannya, kamu bisa menyisihkan uang untuk dana darurat layaknya mencicil utang atau tagihan.
Dana darurat sebenarnya bisa konsisten berjalan, selama nggak terganggu dengan pengeluaran besar dalam sebulan misalnya. Namun kurangi belanja barang-barang yang tidak terlalu penting.
Di samping dana darurat, di sinilah pentingnya juga menyiapkan produk asuransi jiwa sebagai perlindungan tambahan untuk membantu kesejahteraan keluarga di masa depan, ketika terjadi risiko meninggal.