Jumat, 17 Mei 2019

Planet Mars Pernah Jadi Planet Subur

Planet Mars dikenal tandus dan kering. Namun siapa sangka, dulunya planet ini kaya akan air.
Miliaran tahun yang lalu, Mars dikaruniai air yang melimpah. Sungai dan laut ada di mana-mana. Namun, 80 persen air di Mars terkuras habis lantaran radiasi sinar ultraviolet dari matahari yang membelah molekul air di atmosfer menjadi radikal hidrogen dan hidroksil, sementara hidrogennya menguap.

Namun, misteri terbesar dari penemuan ini adalah dari mana datangnya air tersebut. Seperti halnya tropopaus bumi, Mars juga memiliki lapisan atmosfer tengah yang seharusnya menahan naiknya gas, menyebabkannya berubah menjadi es dan jatuh kembali ke permukaan planet.

Simulasi komputer yang diciptakan ilmuwan dari Institut Fisika dan Teknologi Moskow dan Institut Max Planck untuk Penelitian Sistem Tata Surya (MPS) di Jerman sudah menemukan mekanisme yang sebelumnya tidak diketahui yang meninju lubang di lapisan pelindung di Mars.

Selain musim panas, masalah lainnya adalah adanya badai debu yang menimpa Mars setiap beberapa tahun. Partikel debu menyerap sinar matahari dan bisa memanas, bahkan menaikkan suhu di atmosfer hingga 30 derajat.

Ini bukan pertama kalinya InSight mengabadikan Mars dari kamera. Pada Maret lalu, InSight juga sempat memotret pemandangan Matahari terbit dan terbenam.

"Sudah jadi tradisi bagi InSight untuk memotret foto Matahari terbit dan terbenam. Kami ingin mengambil sebanyak-banyaknya karena ini merupakan pemandangan langka," kata Justin Maki, peneliti di Jet Propulsion Laboratory NASA.