Sabtu, 14 Maret 2020

Tahukah Anda Ketika Suasana Negara di-Lockdown?

Lockdown adalah langkah antisipatif yang banyak dilakukan beberapa Negara. Baik China, Iran, Filipina, Korea hingga Italia dan sebagian wilayah Eropa.


Namun, pernahkah terbayangkan suasana lockdown itu seperti apa?

Mall tutup, pertokoan tutup, pasar tutup, sekolah dan universitas ditutup. Segala aktifitas yang melibatkan orang banyak, baik itu tempat wisata, pusat hiburan seperti konser, pertandingan olah raga dan sejenisnya, hingga upacara keagamaan bahkan pernikahan tidak boleh melibatkan orang banyak. Kebayang, jumatan orang-orang dipantau sebelum masuk masjid dan yang demam disuruh pulang? Kira-kira respon masyarakat akan seperti apa di negeri ini?



Hanya toko sembako, apotik dan fasilitas kesehatan yang boleh buka. Semua orang membatasi perjalanan keluar rumah. Petugas keamanaan akan berpatroli memastikan orang-orang tetap di rumah selama beberpa minggu ke depan. Di Italia mereka yang melanggar peraturan lockdown akan terancam dipenjara selama 3 bulan atau denda 3 juta rupiah.

Bayangkan bagaimana respon masyarakat kita yang hidup dari penghasilan harian? Mulai dari pedagang di pasar, pedagang keliling , warung makan hingga buruh harian? Di satu sisi kalau pada akhirnya peraturan lockdown diterapkan, banyak penduduk akan dilema antara ancaman kelaparan atau meminimalisir penyebaran virus Corona?
Dan pada akhirnya orang-orang akan melakukan apa pun demi urusan perut itu yang sudah pasti.

Yakin tidak chaos? Mungkin bagi yang punya uang bisa memborong dalam jumlah banyak. Bagi yang penghasilan pas-pasan?

Saya mengerti tidak ada pilihan yang nyaman bagi semua orang ditengah situasi seperti saat ini dan tidak ada pilihan yang terbaik buat semua orang.