Senin, 18 Mei 2020

Qatar Berlakukan Hukuman Penjara 3 Tahun Jika Tidak Pakai Masker

Sejak Minggu, 17 Mei 2020 Pemerintah Qatar mengancam akan menjatuhkan hukuman hingga tiga tahun penjara bagi masyarakat yang tidak mengenakan masker ketika keluar rumah, untuk mencegah tertular virus corona (Covid-19).


Kebijakan yang diambil ini demi menekan penyebaran virus corona yang telah menjangkit 30 ribu warga dan membuat 15 orang meninggal dunia di Qatar. Berdasarkan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, San Marino dan Vatikan menjadi kawasan dengan tingkat infeksi lebih tinggi.

Warga Qatar bisa dihukum tiga tahun penjara serta denda US$55 ribu atau sekitar Rp818 juta apabila lalu lalang keluar rumah tanpa mengenakan masker. Aturan tersebut tak berlaku bagi warga yang mengendarai mobil seorang diri.

Meski begitu, polisi juga mulai mensosialisasikan aturan tersebut kepada pengendara mobil dengan cara menghentikan mobil di pos-pos pemeriksaan.

Selain itu, pihak berwenang Qatar terus memperingatkan pertemuan selama bulan ramadan bisa meningkatkan infeksi. Mereka memberlakukan jam malam nasional selama lima hari libur Idul Fitri pada akhir bulan ini.

Langkah itu diambil sebab Khal meyakini Qatar belum mencapai puncak penularan. Sehingga, sejumlah keputusan dibuat guna mencegah hal tersebut.

Selain penerapan hukuman, pemerintah Qatar sudah menutup tempat umum seperti masjid, sekolah, pusat perbelanjaan dan restoran.

Mereka juga mewajibkan penggunaan masker kepada pekerja konstruksi sejak 26 April. Hal itu dikarenakan sedang bersiap menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 meski pemerintah berusaha menegakkan aturan jaga jarak.

Mengenakan masker kini menjadi kewajiban di 50 negara meski para ilmuwan terbelah mengenai efektivitas hal tersebut dalam menekan infeksi virus corona.