Kamis, 16 Juli 2020

Kolombia Tembak Warga yang Hiraukan Imbauan Lockdown

Kartel narkoba dan kelompok pemberontak di Kolombia memiliki cara tersendiri dalam menerapkan peraturan karantina wilayah atau lockdown akibat Corona COVID-19.

Meskipun demikian, Human Rights Watch (HRW) mengecam cara tersebut lantaran kartel narkoba dan kelompok di Kolombia itu menembaki, bahkan membunuh warga yang tak mematuhi aturan lockdown.


Ada sekitar 8 warga sipil telah dibunuh oleh kelompok-kelompok bersenjata. Mereka menyebarkan informasi itu melalui pesan di Whatsapp untuk memperingatkan warga tentang kuncian di daerah pedesaan tempat mereka beroperasi.

Di Tumaco, kota pelabuhan Kolombia yang miskin, geng melarang warga memancing atau mencari ikan. Hal itu menyebabkan warga di sana kian kesulitan memperoleh uang dan makan.

Jam malam mereka terapkan semakin jauh lebih ketat dari tindakan yang diberlakukan oleh pemerintah dan juga memaksa pedagang kaki lima kembali pulang.

Di daerah-daerah lainnya, peraturan yang diterapkan kartel dan kelompok bersenjata lebih ekstrem. Warga dilarang meninggalkan rumah, bahkan jika mereka hendak berobat.

Sedangkan di provinsi Cauca dan Guaviare, geng bersenjata membakar sepeda motor milik penduduk yang mengabaikan peraturan lockdown.

Hukuman kejam yang dipaksakan oleh kelompok-kelompok bersenjata untuk mencegah penyebaran Covid-19 berarti bahwa orang-orang di komunitas terpencil dan miskin di seluruh Kolombia berisiko diserang dan bahkan dibunuh jika mereka meninggalkan rumah mereka.