Minggu, 30 Agustus 2020

Korea Selatan Alami Lonjakan Kasus COVID-19

 Berdasarkan data otoritas kesehatan, disebutkan bahwa Korea Selatan kekurangan ranjang pasien di rumah sakit untuk menampung pasien COVID-19, di tengah kenaikan kasus baru penyakit infeksi tersebut yang tercatat sebanyak 308 kasus per Jumat 28 Agustus 2020.



Rumah sakit di Ibu Kota Seoul hanya mempunyai ketersediaan ranjang pasien sebanyak 4,5 persen untuk kasus COVID-19 kritis. Angka itu turun dari 22 persen pada sepekan sebelumnya. Sementara itu, ranjang yang sudah ditinggalkan oleh pasien semua kondisi COVID-19 tercatat 24 persen, turun dari 37 persen.


Saat ini tercatat sekitar 15 ranjang pasien di area Seoul untuk pasien dalam kondisi kritis, karena banyak sekali pasien dalam kondisi serius dan membutuhkan perawatan di rumah sakit.


Hingga Sabtuini, total kasus Virus COVID-19 di Korea Selatan tercatat sudah ada sebanyak 19.400 kasus, termasuk 321 pasien yang meninggal dunia.


Pemerintah Korea Selatan telah mengambil langkah yang membuat peraturan dengan membatasi jam operasi restoran di wilayah ibu kota, seiring dengan virus yang terus menyebar di lingkungan gereja, kantor, panti wreda, dan fasilitas medis.


Aturan ini akan dimulai pada tanggal 30 Agustus 2020, dimana larangan restoran, pub dan toko roti ditutup dibawah jam 21.00. Dan gereja, klub malam, pusat kebugaran, dan sebagian besar sekolah di Seoul telah ditutup, dan masker wajib dikenakan di tempat publik.