Jumat, 27 Desember 2019

Filipina Tangkap Warga China terkait Skema Penipuan via Online

Meskipun Presiden Rodrigo Duterte memiliki hubungan baik dengan negara China. Namun, Duterte menolak tegas permintaan China untuk melarang aktivitas judi yang diperuntukkan bagi warga China daratan.


Biro Imigrasi Filipina mengatakan telah menangkap 324 warga negara China yang dituduh terlibat dalam judi online yang ilegal dan sejumlah kejahatan lainnya.
Warga negara China yang ditangkap itu akan dideportasi karena melanggar ketentuan izin tinggal di Filipina dan berkerja tanpa surat izin kerja.

Dan juga ada beberapa alasannya, operasi terkait skema penipuan secara luas dan besar-besaran yang berkedok sebagai perusahaan investasi dan kerugiannya telah mencapai 100 juta Yuan (Rp 197 miliar) dialami oleh banyak korban di China.

Penangkapan dilakukan saat Kepolisian Filipina menggerebek sebuah gedung perkantoran di Manila. Dimana setelah ditangkap, akan dilanjutkan pada proses pemeriksaan lebih lanjut.

Negara Filipina telah mengalami lonjakan tinggi kedatangan turis dan pekerja asal China sejak Presiden Rodrigo Duterte menjabat pada pertengahan tahun 2016 lalu dan langsung memulai hubungan yang hangat dengan Beijing. Lonjakan pendatang asal China itu menimbulkan berbagai dampak, dan otoritas menduga banyak dari mereka yang bekerja secara ilegal pada industri judi online.

Komisioner Imigrasi Jaime Morente mengatakan, bironya akan terus memberantas warga asing ilegal, khususnya yang terlibat dalam "aktivitas online game tanpa izin, penipuan siber dan penipuan investasi yang memangsa korban-korban yang tidak curiga, yang sebagian besar berada di luar negeri."